Senin, 13 Maret 2017

Naskah Drama



Naskah Drama Alice Si Penyihir
          Dahulu kala hidup sebuah keluarga kecil dengan sepasang suami istri dan seorang anak perempuan di tengah hutan. Pasangan suami istri tersebut bernama Lily dan James sedangkan anak perempuannya bernama Alice. Keluarga tersebut adalah keluarga penyihir. Suatu ketika di malam hari, Bellatrix dan Tom datang ke rumah mereka.
Lily                       : (terkejut) “James suara apa itu ? Sepertinya ada yang      membuka pintu rumah kita.”
James                   : (mengambil tongkat) “Sepertinya itu suara Bellatrix dan Tom.”
Lily                       : (takut) “Apa yang harus kita lakukan ?”
James                   : (mencoba tenang) “Aku akan mengurusnya. Kau tetap disini menjaga Alice. Apapun yang terjadi tetap jagalah Alice.
Lily                       : “Baik. Berhati-hatilah James.”
James                   : “ Tentu. Terima kasih.”
James pergi menuju pintu untuk menemui Bellatrix dan Tom. Ia mencoba untuk tetap tenang walaupun dalam kondisi buruk.
James                   : (menodongkan tongkat) “Apa yang kalian lakukan disini ?”
Bellatrix                : (tertawa jahat) “Hahaha. Avada Kadavra.”
Tom                      : (senang) “Bagus ratuku.”
          Bellatrix berhasil membunuh James. Selanjutnya ia akan membunuh Lily dan Alice. Bellatrix dan Tom pergi menuju kamar.
Bellatrix                : “Tom cepat buka pintunya !”
Tom                      : “Baik ratuku.”
Lily                       : (takut) “ Pergi. Jangan sentuh anakku !”
Bellatrix                : “Avada Kadavra.”
          Seketika itu Lily langsung mati terbunuh. Tapi Bellatrix tidak berhasil membunuh Alice. Kekuatannya hilang dan ia menjadi lemah.
Tom                      : (takut) “Ratuku apa yang terjadi ?”
Bellatrix                : “Aku juga tidak tahu, cepat pergi dari sini. Tinggalkan anak itu sendiri.”
          Beberapa tahun kemudian, Alice belajar sihir di sekolah sihir Slyterin. Ia mempunyai banyak teman. Teman terdekatnya adalah Ron dan Ginny. Suatu hari di sekolah sihir Slyterin.
Professor Snape    : (teriak) “ Semua siswa harap berkumpul disini.”
Semua siswa        : “ Baik Profesor.”
Professor Snape    : “Alice dan Luna naik ke atas.”
Alice dan Luna     : “Ya Profesor.”
Ginny                   : “Semoga berhasil Alice.”
Ron                      : “ Semangat Alice dan jangan menyerah.”
Alice                     : “Oke.Terima kasih.”
Professor Snape   : “ Hitungan 1,2,3 ucapkan mantera untuk menjatuhkan lawan.”
Luna                    : (menodongkan tongkat) “Expelliarmus.”
Alice                     : (bangun dari jatuh) “Stupefy”
Luna                    : “Kau pintar Alice seperti orang tuamu.”
Alice                     : “Terima kasih.”
Professor Snape   : “Semuanya sampai disini pembelajaran hari ini.”
Semua siswa        : “Ya professor.”
          Di tengah perjalanan pulang, Alice dan temannya bertemu dengan Bellatrix.
Bellatrix                : “Apa kabar gadis cantik ?”
Ginny                   : “ Siapa itu ?”
Ron                      : “Apakah kamu mengenalnya?”
Alice                     : “Hai Bellatrix. Aku baik-baik saja.
Bellatrix                :”Sungguh pemberani. Temui aku 1 jam lagi di rumah dekat hutan. Bersiap-siaplah.”
Alice                     :”Aku harus pergi ke sana.”
Ron dan Ginny     :”Kami ikut”
Alice                     :”Baiklah”
          Di tengah perjalanan mereka bertemu Madam Sprout dan mereka diberi sebuah pedang.
Madam Sprout     : “Bawalah pedang ini dan tancapkan ke buku milik Bellatrix agar kalian lebih mudah mengalahkannya.”
Alice                     : “ Terima kasih Madam Sprout”
Ron dan Ginny     : “Sampai jumpa.”
Madam Sprout     : “Semoga berhasil.”
Sesampainya disana, Alice langsung berperang melawan Bellatrix sedangkan temannya melawan Tom. mereka juga tak lupa dengan pesan Madam Sprout.
Alice                     : “Stupefy”
Bellatrix                : “Hahaha ternyata kau ingin bermain dulu. Rictusempra”
Tom                      : “Expelliarmus” (menodongkan tongkat ke Ron)
Ginny                   : “Ron cepat ambil tongkatmu, aku akan mengambil alih. Serpen sortia.”
Tom                      : “Kau cukup pandai gadis cantik.”
Ron                      : (spontan) “Stupefy.”
Bellatrix                : “Crucio.” (mengarahkan tongkatnya ke Alice)
Ginny                   : (teriak) “Alice”
Ron                      : “Cru…..” (terjatuh)
Tom                      : “Crucio. Crucio.” (mengarahkan tongkatnya ke Ron dan Ginny)
Bellatrix                : “Hahaha. Bangunlah Alice. Apa kau sudah lemah atau kau sudah mati ?”
Ginny                   : “Alice, kami selalu di dekatmu. Bangunlah Alice. Semangat Alice.”
Ron                      : “Bangun Alice.”
          Alice tak sanggup berdiri. Tapi setelah beberapa menit Alice bangkit dan seketika itu, Bellatrix langsung menyerangnya dan Bellatrix menjatuhkan bukunya.
Ginny                             : “Ron, cepat bunuh Tom.”
Ron                      : (mengarahkan tongkat ke Tom) “Avada Kadavra”
Bellatrix                : “Stupefy. Sectusempra.”
Ron                      : “ Ambil pedang itu Ginny !”
Ginny                             : “Mari kita tancapkan ke buku itu bersama-sama.”
Ron                      : “ Oke.”
Ginny                   : “Tugas kami selesai, Alice. Sekarang giliranmu Alice.”
Alice                     : “Oke. Avada Kadavra.”
Bellatrix                : “Tidak.”
Ginny dan Ron     : “kau berhasil.”
Alice                     : “Itu juga bantuan dari kalian.”
Ron                      : “Itulah gunanya sahabat”
Ginny                             : “Yeah, kita akan selalu bersama.”
Ron,Ginny,Alice   : “Yeah”
          Alice dan temannya pulang ke rumah. Alice dan temannya senang karena mereka berhasil mengalahkan dan membunuh Bellatrix dan pengikutnya. Alice dan teman-temannya hidup  bahagia karena tak ada lagi yang akan mencelakai mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar