Pancasila
merupakan dasar negara Indonesia termasuk juga dasar pendikan di Indonesia. Implementasi
nilai-nilai sila pancasila dalam pendidikan antara lain sebagai berikut.
1. Implementasi sila Ketuhanan dalam pendidikan
Di dalam suatu sekolah biasanya guru
mengajarkan mengenai pendidikan agama. Dari situ kita dapat memahami lebih
dalam mengenai sila ini. Melalui pembelajaran keagamaan seseorang hanya
memiliki Tuhan yang Esa. Dari pembelajaran keagamaan ini juga kita dapat lebih
mendekatkan diri kita kepada Tuhan kita. Seperti yang dijelaskan dalam
Al-Qur’an surah Al-Kafirun yaitu untukmu agamamu dan untukku agamaku. Untuk itu
melalui pembelajaran ini kita belajar tentang agama kita masing-masing agar
kita dapat bertaqwa kepada Tuhan kita.
Selain melalui pembelajaran juga ada
praktek langsung dalam kehidupan sehari-hari dimana seorang guru mencontohkan
pada muridnya bagaimana cara beribadah kepada Tuhan kita. Namun bukan hanya
sekedar contoh namun guru mengajak
secara langsung kegiatan praktiknya kepada murid-muridnya.
Selain itu implikasi sila tersebut
dalam pendidikan di sekolah adalah tersedianya fasilitas tempat beribadah yang
kebanyakan adalah tempat beribadah untuk umat Islam yang setiap hari digunakan
untuk shalat.
2. Implikasi sila kemanusiaan dalam pendidikan
Implementasi nilai kemanusiaan dalam
pendidikan ini adalah pemerintah megusahakan pendidikan di Indonesia dengan
tanpa adanya kekerasan dalam pembelajarannya. Termasuk juga kekerasaan saat
penerimaan murid baru yang biasanya terjadi masa orientasi sekolah yang sering
diwarnai dengan kekerasaan. Sekarang kebanyakan sekolah-sekolah melarang hal
yang demikian.
Di sekolah biasanya tidak hanya
diajarkan mengenai materi pengetahuan saja namun juga diajarkan bagaimana
saling tolong menolong dengan teman kita. Selain itu dalam suatu pembelajaran
seorang guru harus memperhatikan nilai kemanusiaan, yaitu dengan tidak
menggunakan kekerasan dan menghargai muridnya. Seorang guru dilarang
menggunakan kekerasan pada muridnya saat pengajaran.
Implementasi sila kemanusiaan dalam
pendidikan juga dilakukan oleh murid-muridnya. Seorang murid kini diajarkan
oleh gurunya dalam pengaplikasian nilai-nilai pancasila bahkan sejak anak duduk
di bangku SD. Pengajaran nilai kemanusiaan ini dapat membiasakan anak untuk
memiliki rasa kemanusiaan terhadap sesama manusia lainnya.
Dengan pengajaran yang demikian maka
anak akan tergugah hatinya untuk mencintai sesamanya. Hal ini terlihat dengan
perwujudan dari anak yang mau peduli dengan temannya, membantu temannya yang
membutuhkan, menjenguk temannya yang sakit, saling menyayangi dengan temannya,
dan lain sebagainya.
Dari contoh yang sederhana demikian,
maka kelak anak tersebut akan memiliki jiwa kemanusiaan yang nantinya akan
bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, ia tidak akan menjadi pribad yang egois
yang hanya mementingkan diri sendiri, namun ia akan memperhatikan dan ikut
merasakan kesusahan orang lain, terutama temannya sendiri.
3. Implikasi sila persatuan dalam pendidikan
Implementasi sila persatuan dalam
pendidikan di Indonesia ini terwujud melalaui tujuan pendidikan yang sama yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dimana kurikulum yang disusun oleh pemerintahlah
yang menyamakan sistem pendidikan di Indonesia. Dengan adanya alat pemersatu
pendidikan tersebut maka diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai dengan
mudah.
Di sekolah, sekolah tidak mengajarkan
persaingan pada setiap muridnya, namun sekolah mengajarkan muridnya untuk
bekerja sama dan mengajarkan untuk selalu tetap kompak walaupun ada perbedaan
dintara mereka. Perbedaan diantara mereka akan mengantarkan mereka dalam
kerukunan jika mereka saling menghargai dan saling bersatu satu dan yang
lainnya.
Implikasi sila persatuan dalam
pendidikan ini terwujud juga dengan adanya upacara yang dapat mempersatukan
mereka. Selain itu kegiatan-kegiatan di sekolah yang melatih mereka untuk
saling bersatu juga akan mengajarkan mereka tentang makna persatuan. Contoh
kegiatan yang diadakan sekolah tersebut adalah saat kegiatan pramuka,
lomba-lomba saat class meeting, pertukaran pelajar antar sekolah, perayaan
ulang tahun sekolah, kemudian dalam ekstrakurikuler juga dapat mengajarkan
siswa tentang pentingnya bekerja sama dan bersatu dalam pembentukan kegiatan
serta acara yang diadakan agar berjalan sukses. Dari ekstrakurikuler tersebut
juga siswa diajarkan untuk bersatu agar ekskul tersebut dapat berjalan lancar
dan sukses.
Selain penerapan dari siswanya, guru
beserta staff sekolah yang lainnya juga harus bekerja sama agar membentuk siswa
yang unggul serta mencintai tanah airnya. Agar kelak setelah dewasa nanti siswa
diharapkan bekerja sama dengan orang lain dalam menghadapi persaingan dan
masalah yang akan timbul dalam kehidupan nantinya. Selain itu penerapan nilai
persatuan ini terwujud dengan adanya Persatuan Guru Republik Indonesia yang
disingkat PGRI.
4. Implikasi sila kerakyatan dalam pendidikan
Implementasi sila kerakyatan
tersebut dalam pendidikan adalah dimana adanya usulan-usulan pendidikan dari
sekolah-sekolah kepada pemerintah untuk memajukan sistem pendidikan di
Indonesia. Melalui usulan dari sekolah-sekolah tersebut jika disetujui oleh
pemerintah maka diharapkan sekolah mampu menjalankan pembelajaran guna
mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai apa yang telah dicita-citakan bangsa
Indonesia.
Implementasi yang demikian terwujud
melalui permusyawarahan yang dilakukan oleh guru-guru di sekolah. Kemudian
perwakilan dari guru di sekolah tersebut bermusyawarah dengan sekolah lain dan
seterusnya yang kemudian perwakilan dari beberapa sekolah tersebut
bermusyawarah dengan menteri pendidikan dan pihak lain yang terkait untuk
membentuk suatu kurikulum dan kebijakan pendidikan yang nantinya digunakan
untuk kepentingan dan kesuksesan pendidikan di Indonesia.
Sedangkan implementasi kerakyatan
bagi murid dalam pendidikan ini adalah dimana terdapat contoh sederhana. Contoh
tersebut adalah dimana anak diajarkan untuk bertanya kepada gurunya apa yang
tidak ia pahami. Selain itu anak juga diperbolehkan untuk menanggapi apa yang
diajarkan oleh guru.
Pendidikan sekarang ini bukanlah
pendidikan yang hanya ketika seorang guru mengajarkan kepada muridnya tentang
suatu materi yang kemudian murid menerima begitu saja apa yang diberikan oleh
gurunya. Namun pendidikan yang sekarang ini adalah dimana seorang murid berhak
menerima atau menyanggah, serta mengemukakan pendapatnya. Karena sekarang
biasanya murid lebih pintar dari guru, dan pengetahuan yang diterima siswa
bukan hanya dari guru semata. Saat ini guru bukanlah figur yang selalu benar,
karena guru juga seorang manusia biasa yang dapat juga berbuat salah.
5. Implikasi sila keadilan dalam pendidikan
Implikasi sila keadilan dalam
pendidikan dari segi pemerintah adalah dimana pemerintah memberikan bantuan
operasional yang sama kepada setiap sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya
masing-masing. Pemerintah memberikan bantuan yang sama rata dan adil agar
sekolah dapat melengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas yang kurang guna
kesejahteraan sekolah.
Di sekolah juga sekarang sekolah
tidak membedakan muridnya dari kalangan yang tidak mampu atau mampu. Sekolah
menerima murid baru sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya,
bukan karena uang sumbangan yang lebih besar dari yang lainnya seorang murid
diterima. Apabila seorang murid memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
namun ia kurang mampu, maka sekolah akan membantu murid tersebut agar tetap dapat
melanjutkan sekolah.
Kini di sekolah-sekolah juga
dilengkapi dengan ruang BK dimana setiap siswa yang bermasalah baik akademik,
biaya atau lainnya boleh meminta bantuan kepada sekolah. Hal ini menunjukkan
betapa sekolah mencoba berlaku adil kepada setiap muridnya.
Implikasi sila tersebut dalam
pendidikan bagi muridnya sendiri adalah, dimana tidak hanya seorang murid yang
tidak memilih-milih teman, dia mau berteman dengan siapa saja dan berlaku adil
kepada semua temannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar