Rabu, 14 Juni 2017

Implementasi Nilai Nilai Pancasila dalam Pendidikan

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia termasuk juga dasar pendikan di Indonesia. Implementasi nilai-nilai sila pancasila dalam pendidikan antara lain sebagai berikut.
1.      Implementasi sila Ketuhanan dalam pendidikan
Di dalam suatu sekolah biasanya guru mengajarkan mengenai pendidikan agama. Dari situ kita dapat memahami lebih dalam mengenai sila ini. Melalui pembelajaran keagamaan seseorang hanya memiliki Tuhan yang Esa. Dari pembelajaran keagamaan ini juga kita dapat lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan kita. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Kafirun yaitu untukmu agamamu dan untukku agamaku. Untuk itu melalui pembelajaran ini kita belajar tentang agama kita masing-masing agar kita dapat bertaqwa kepada Tuhan kita.
Selain melalui pembelajaran juga ada praktek langsung dalam kehidupan sehari-hari dimana seorang guru mencontohkan pada muridnya bagaimana cara beribadah kepada Tuhan kita. Namun bukan hanya sekedar contoh namun  guru mengajak secara langsung kegiatan praktiknya kepada murid-muridnya.
Selain itu implikasi sila tersebut dalam pendidikan di sekolah adalah tersedianya fasilitas tempat beribadah yang kebanyakan adalah tempat beribadah untuk umat Islam yang setiap hari digunakan untuk shalat.
2.      Implikasi sila kemanusiaan dalam pendidikan
Implementasi nilai kemanusiaan dalam pendidikan ini adalah pemerintah megusahakan pendidikan di Indonesia dengan tanpa adanya kekerasan dalam pembelajarannya. Termasuk juga kekerasaan saat penerimaan murid baru yang biasanya terjadi masa orientasi sekolah yang sering diwarnai dengan kekerasaan. Sekarang kebanyakan sekolah-sekolah melarang hal yang demikian.
Di sekolah biasanya tidak hanya diajarkan mengenai materi pengetahuan saja namun juga diajarkan bagaimana saling tolong menolong dengan teman kita. Selain itu dalam suatu pembelajaran seorang guru harus memperhatikan nilai kemanusiaan, yaitu dengan tidak menggunakan kekerasan dan menghargai muridnya. Seorang guru dilarang menggunakan kekerasan pada muridnya saat pengajaran.
Implementasi sila kemanusiaan dalam pendidikan juga dilakukan oleh murid-muridnya. Seorang murid kini diajarkan oleh gurunya dalam pengaplikasian nilai-nilai pancasila bahkan sejak anak duduk di bangku SD. Pengajaran nilai kemanusiaan ini dapat membiasakan anak untuk memiliki rasa kemanusiaan terhadap sesama manusia lainnya.
Dengan pengajaran yang demikian maka anak akan tergugah hatinya untuk mencintai sesamanya. Hal ini terlihat dengan perwujudan dari anak yang mau peduli dengan temannya, membantu temannya yang membutuhkan, menjenguk temannya yang sakit, saling menyayangi dengan temannya, dan lain sebagainya.
Dari contoh yang sederhana demikian, maka kelak anak tersebut akan memiliki jiwa kemanusiaan yang nantinya akan bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, ia tidak akan menjadi pribad yang egois yang hanya mementingkan diri sendiri, namun ia akan memperhatikan dan ikut merasakan kesusahan orang lain, terutama temannya sendiri.
3.      Implikasi sila persatuan dalam pendidikan
Implementasi sila persatuan dalam pendidikan di Indonesia ini terwujud melalaui tujuan pendidikan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dimana kurikulum yang disusun oleh pemerintahlah yang menyamakan sistem pendidikan di Indonesia. Dengan adanya alat pemersatu pendidikan tersebut maka diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai dengan mudah.
Di sekolah, sekolah tidak mengajarkan persaingan pada setiap muridnya, namun sekolah mengajarkan muridnya untuk bekerja sama dan mengajarkan untuk selalu tetap kompak walaupun ada perbedaan dintara mereka. Perbedaan diantara mereka akan mengantarkan mereka dalam kerukunan jika mereka saling menghargai dan saling bersatu satu dan yang lainnya.
Implikasi sila persatuan dalam pendidikan ini terwujud juga dengan adanya upacara yang dapat mempersatukan mereka. Selain itu kegiatan-kegiatan di sekolah yang melatih mereka untuk saling bersatu juga akan mengajarkan mereka tentang makna persatuan. Contoh kegiatan yang diadakan sekolah tersebut adalah saat kegiatan pramuka, lomba-lomba saat class meeting, pertukaran pelajar antar sekolah, perayaan ulang tahun sekolah, kemudian dalam ekstrakurikuler juga dapat mengajarkan siswa tentang pentingnya bekerja sama dan bersatu dalam pembentukan kegiatan serta acara yang diadakan agar berjalan sukses. Dari ekstrakurikuler tersebut juga siswa diajarkan untuk bersatu agar ekskul tersebut dapat berjalan lancar dan sukses.
Selain penerapan dari siswanya, guru beserta staff sekolah yang lainnya juga harus bekerja sama agar membentuk siswa yang unggul serta mencintai tanah airnya. Agar kelak setelah dewasa nanti siswa diharapkan bekerja sama dengan orang lain dalam menghadapi persaingan dan masalah yang akan timbul dalam kehidupan nantinya. Selain itu penerapan nilai persatuan ini terwujud dengan adanya Persatuan Guru Republik Indonesia yang disingkat PGRI.
4.      Implikasi sila kerakyatan dalam pendidikan
Implementasi sila kerakyatan tersebut dalam pendidikan adalah dimana adanya usulan-usulan pendidikan dari sekolah-sekolah kepada pemerintah untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia. Melalui usulan dari sekolah-sekolah tersebut jika disetujui oleh pemerintah maka diharapkan sekolah mampu menjalankan pembelajaran guna mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai apa yang telah dicita-citakan bangsa Indonesia.
Implementasi yang demikian terwujud melalui permusyawarahan yang dilakukan oleh guru-guru di sekolah. Kemudian perwakilan dari guru di sekolah tersebut bermusyawarah dengan sekolah lain dan seterusnya yang kemudian perwakilan dari beberapa sekolah tersebut bermusyawarah dengan menteri pendidikan dan pihak lain yang terkait untuk membentuk suatu kurikulum dan kebijakan pendidikan yang nantinya digunakan untuk kepentingan dan kesuksesan pendidikan di Indonesia.
Sedangkan implementasi kerakyatan bagi murid dalam pendidikan ini adalah dimana terdapat contoh sederhana. Contoh tersebut adalah dimana anak diajarkan untuk bertanya kepada gurunya apa yang tidak ia pahami. Selain itu anak juga diperbolehkan untuk menanggapi apa yang diajarkan oleh guru.
Pendidikan sekarang ini bukanlah pendidikan yang hanya ketika seorang guru mengajarkan kepada muridnya tentang suatu materi yang kemudian murid menerima begitu saja apa yang diberikan oleh gurunya. Namun pendidikan yang sekarang ini adalah dimana seorang murid berhak menerima atau menyanggah, serta mengemukakan pendapatnya. Karena sekarang biasanya murid lebih pintar dari guru, dan pengetahuan yang diterima siswa bukan hanya dari guru semata. Saat ini guru bukanlah figur yang selalu benar, karena guru juga seorang manusia biasa yang dapat juga berbuat salah.
5.      Implikasi sila keadilan dalam pendidikan
Implikasi sila keadilan dalam pendidikan dari segi pemerintah adalah dimana pemerintah memberikan bantuan operasional yang sama kepada setiap sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya masing-masing. Pemerintah memberikan bantuan yang sama rata dan adil agar sekolah dapat melengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas yang kurang guna kesejahteraan sekolah.
Di sekolah juga sekarang sekolah tidak membedakan muridnya dari kalangan yang tidak mampu atau mampu. Sekolah menerima murid baru sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya, bukan karena uang sumbangan yang lebih besar dari yang lainnya seorang murid diterima. Apabila seorang murid memenuhi persyaratan yang telah ditentukan namun ia kurang mampu, maka sekolah akan membantu murid tersebut agar tetap dapat melanjutkan sekolah.
Kini di sekolah-sekolah juga dilengkapi dengan ruang BK dimana setiap siswa yang bermasalah baik akademik, biaya atau lainnya boleh meminta bantuan kepada sekolah. Hal ini menunjukkan betapa sekolah mencoba berlaku adil kepada setiap muridnya.

Implikasi sila tersebut dalam pendidikan bagi muridnya sendiri adalah, dimana tidak hanya seorang murid yang tidak memilih-milih teman, dia mau berteman dengan siapa saja dan berlaku adil kepada semua temannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar