Sabtu, 08 April 2017

titik berat benda homogen



LAPORAN PRATIKUM FISIKA
Titik berat benda homogen
smanip_tanpa_bg.jpg
Disusun oleh :
Kelompok 6
Anggota    :
1.    Hafizh Ilyasa                    (06)
2.   Mahrus Hilmi                     (12)
3.   Nico Aliffian V.P               (18)
4.   Nofita Rizki Damayanti      (20)
5.   Riska Ayu Febrianti           (26)
6.   Tika Widiarti                    (32)
Kelas XI-MIIA4

SMA Negeri 1 Porong
Tahun Pelajaran 2014-2015
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-Nya kami tim penyusun Makalah Pendidikan tentang “Laporan Pratikum Titik Berat Benda Homogen” yang dapat menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan .
Selanjutnya kami tim penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberi motivasi bagi pembaca serta dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuaan . Dan semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat untuk orang banyak .
Porong ,23November  2014
Kelompok 6











Daftar Isi

Halaman sampul……………………………………………………………1
Kata pengantar……………………………………………………………...2
Daftar isi……………………………………………………………………3
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah…………………………………………….4
B.     Rumusan masalah…………………………………………………..4          
C.     Tujuan penelitian…………………………………………………...4
D.    Manfaat penelitian………………………………………………….4
BAB II                        TINJAUAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori………………………………………………………..5
BAB III                      METODE PENELITIAN
A.    Alat dan bahan……………………………………………………...6
B.     Prosedur pelaksanaan penelitian……………………………………6
BAB IV          ISI DAN PEMBAHASAN
A.    Besar kecepatan gerak parabola……………………………..……...7
B.     Tinggi maksimum gerak parabola…………………………………..8
BAB V            PENUTUP                 
A.    Kesimpulan…………………………………………………………10
B.     Saran...……………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………11











BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Sebagai mana diketahui bahwa salah satu tujuan dari praktikum fisika ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa perihal kesetimbangan benda tegar.Karena dalam pelaksanaan praktikum fisika dasar ini siswa dapat dituntunun tuk dapat bekerja, mengamati dan menyimpul kan sendiri secara langsung apa yang dilihat pada saat praktikum dilaksanakan .
Dengan begitu siswa lebih dapat mengetahui secara luas tentang titik berat suatu benda atau bangun seperti segitiga ,jajar genjang ,juring, dan setengah lingkaran .Serta dapat menerapkan konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
Dan dengan praktikum ini siswa dituntut untuk mempelajari titik berat,serta menganalisis benda atau bangun  untuk menghitung titik berat dari pada benda itu sendiri.
B.    Rumusan Masalah
1.      Berapa titik berat benda yang telah dibuat ?
2.      Berapa titik potong benda tersebut ?
C.    Tujuan Penelitian
1.     Menghitung titik berat dari suatu benda atau bangun.
2.    Mempelajari konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
3.    Menentukan kesetimbangan pada suatu benda atau bangun
D.   Manfaat Penelitian
1.     Mengetahui titik berat dari suatu benda atau bangun seperti huruf H, huruf F, huruf  E
2.    Mengetahui benda apa saja yang menerapkan konsep titik berat dalam kehidupan sehari-hari.
3.    Mengetahui dimana letak titik kesetimbangan suatu benda atau bangun




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Kajian Teori
∑F = 0
Titik Berat adalah, suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun suatu bangun baik itu Panjang, maupun Luas, dan Volume.Benda ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi disebut partikel. Gerak yang terjadi pada partikel hanyalah gerak translasi. Gerak translasi adalah gerak yang tidak menyebabkan gerak rotasi.  Oleh karena itu satu-satunya syarat agar suatu partikel  seimbang adalah resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
∑Fx = 0      (Resultan pada sumbu x)

∑Fy = 0      (Resultan pada sumbu y)
         
Jika partikel terletak pada bidang x-y,maka suatu kesetimbangan dapat ditulis :

Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan diam (Seimbang statis) atau bergerak dengan kecepatan konstan (Seimbang dinamis). Apabila ada 3 buah gaya yang seimbang, maka resultan 2 buah gaya akan sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang lain. Hasil bagi setiap besar gaya dengan sudut sinus di seberangnya pun selalu bernilai sama.
Konsep Titik Berat
Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi pada satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang di tumpu pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan statik. Dengan kata lain titik berat adalah titik tangkap dari semua gaya yang bekerja. Contoh berikut ini menunjukkan bagaimana menentukan letak resultan gaya yang sejajar.  Benda dengan berat w tersusun atas partikel-partikel dengan berat w1, w2, w3, .... yang terletak pada koordinat (x1,y2,z3), (x2,y2,z2), (x3,y3,z3) dan seterusnya.

BAB III
METODE PENELITIAN
A.   Alat dan Bahan
No.
Alat dan Bahan
Kategori
Jumlah
Keterangan
1
Kertas karton
U
2

2
Mistar
1
1

3
Benang
U
1m

4
Gunting
1
1

5
Jarum pentul
1
1

6
Beban
U
1

7
Statif
1
1

8
Neraca
2
1


B.    Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1.      Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2.      Gantungkan karton pada paku yang telah disiapkan
3.      Buat lubang titik A,B, dan C pada karton
4.      Gantungkan benang yang ada bebannya
5.      Tandai dengan titik dan tarik garis AA1, BB1, dan CC1
6.      Titik potong dari ketiga garis merupakan titik berat
7.      Gunting pada salah satu garis hubung
8.      Lakukan 2 sampai dengan 6 pada kedua karton yang dipotong tadi









BAB IV
ISI DAN PEMBAHASAN
            Dari data yang diperoleh dapat ditentukan perhitungan persamaan titik berat dengan menggunakan rumus :
X0 =      dan   Y0 =      




















2
 

12
 





5
 



2
 
H








Pembahasan :

A1       : 24
A2       : 8
A3       : 24
X1       : 1
X2       :4
X3       : 7
Y1       : 6
Y2       : 6
Y3       : 6

X0       

=  
=  
=
=
= 4
Y0        =  
=  
=
=
= 6



Dari perhitungan menggunakan rumus diatas diperoleh  Z(x0,y0) = (4,6). Jadi titik perpotongan gambar huruf H diatas yaitu pada titik (4,6).



10
 
2
 
8
 
E
Pembahasan :


A1       : 20
A2       : 12
A3       : 4
A4       : 12
X1       : 1
X2       : 5
X3       : 3
X4       : 5
Y1       : 5
Y2       : 9
Y3       : 5
Y4       : 1

           

X0 =  
=  
=
=
= 3,1
Y0        =  
=  
=
=
= 5


Dari perhitungan menggunakan rumus diatas diperoleh  Z(x0,y0) = (3,1, 5). Jadi titik perpotongan gambar huruf E diatas yaitu pada titik (3,1, 5).








2
 
6
 
8
 
12
 
F
Pembahasan :

A1       : 24
A2       : 12
A3       : 4

X1       : 1
X2       : 4
X3       : 3

Y1       : 6
Y2       : 11
Y3       : 7

           

X0 =  
=  
=
=
= 2,1
Y0        =  
=  
=
=
= 7,6


Dari perhitungan menggunakan rumus diatas diperoleh  Z(x0,y0) = (2,1, 7,6). Jadi titik perpotongan gambar huruf E diatas yaitu pada titik (2,1, 7,6).







BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Menentukan titik berat benda homogen pada benda yang beraturan dapat digunakan rumus sebagai berikut :
X0 =      dan   Y0 =  
2.      Pada hasil pengamatan yang diperoleh diatas berat bend dapat dihitung dengan percobaan yang dilakukan.

B.     Saran
Ø  Dalam melakukan percobaan kita harus berhati-hati dalam menggunakan alat dan teliti.
Ø   Seharusnya tiap kelompok lebih cepat untuk menyelesaikan praktek sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh guru pembimbing.
Ø  Seharusnya ketua dari tiap kelompok dapat menenagkan setiap anggotanya agar tidak rebut dan mengganggu kelompok lain.













DAFTAR PUSTAKA




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar